Budaya atau kultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Oleh karena itu, suatu budaya atau kultur secara alami akan diwariskan oleh suatu generasi kepada generasi berikutnya. Sekolah merupakan lembaga utama yang didesain untuk memperlancar proses transmisi budaya antar generasi tersebut.
Budaya Sekolah
Setiap sekolah memiliki budaya sekolah yang berbeda dan mempunyai pengalaman yang tidak sama dalam membangun budaya sekolah. Perbedaan pengalaman inilah yang menggambarkan adanya “keunikan” dalam dinamika budaya sekolah.
Kondisi ini adalah normal karena ada beberapa karakteristik dari pendekatan antropologi dalam memahami dalam budaya sekolah meliputi: perpaduan unik antara etnis, nilai-nilai, pengalaman, keterampilan, dan asporasi: ritual dan upacara khusus: sejarah pencapaian dan tradisi yang unik: lokasi sosio-ekonomi dan geografis yang unik.
Budaya sekolah menyebabkan perbedaan respon sekolah terhadap perubahan kebijakan pendidikan, dikarenakan ada perbedaan karakteristik yang melekat pada satuan pendidikan, selain itu budaya sekolah juga mempengaruhi kecepatan sekolah dalam merespon perubahan tergantung kemampuan sekolah dalam merancang pelayanan sekolah.
Jadi dalam hal ini kultur atau budaya sekolah mempengaruhi dalam dinamika budaya sekolah yang tetap menekankan pentingnya kesatuan, stabilitas, dan harmoni sosial pada sekolah, dan realitas sosial. Budaya sekolah juga mempengaruhi kecepatan sekolah dalam merespon perubahan tergantung kemampuan sekolah dalam merancang pelayanan sekolah.
Sekolah merupakan sistem sosial yang mempunyai organisasi yang unik dan pola relasi sosial di antara para anggotanya yang bersifat unik pula. Hal itu disebut kebudayaan sekolah. Namun, untuk mewujudkannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah. Sekolah dapat bekerjasama dengan pihak-pihak lain, seperti keluarga dan masyarakat untuk merumuskan pola budaya sekolah yang dapat menjembatani kepentingan transmisi nilai
Pengertian Budaya Sekolah Menurut Para Ahli
Zamroni: Kultur sekolah atau budaya sekolah dapat diartikan sebagai kualitas kehidupan sebuah sekolah yang tumbuh dan berkembang berdasarkan spirit dan nilai tertentu yang dianut sekolah. Misalnya, sekolah memiliki spirit dan nilai disiplin diri, tanggung jawab, kebersamaan, keterbukaan, kejujuran, dan semangat hidup. Spirit dan nilai tersebut mewarnai pembuatan struktur organisasi sekolah, penyusunan deskripsi tugas, sistem dan prosedur kerja sekolah, dan tata tertib sekolah, hubungan vertikal dan horizontal antar warga sekolah, acara-acara ritual, seremonial sekolah, yang secara keseluruhan dan cepat atau lambat akan membentuk realitas kehidupan psikologis sekolah, yang selanjutnya akan membentuk perilaku perorangan maupun kelompok warga sekolah.
Schein: Budaya sekolah adalah suatu pola asumsi dasar hasil invensi, penemuan atau pengembangan oleh suatu kelompok tertentu saat ia belajar mengatasi masalah-masalah yang telah berhasil baik serta dianggap valid, dan akhirnya diajarkan ke warga baru sebagai cara-cara yang benar dalam memandang, memikirkan, dan merasakan masalah-masalah tersebut.
Stolp dan Smith: Menyatakan bahwa budaya sekolah adalah suatu pola asumsi dasar hasil invensi, penemuan oleh suatu kelompok tertentu saat ia belajar mengatasi masalah-masalah yang berhasil baik serta dianggap valid dan akhirnya diajarkan ke warga baru sebagai cara-cara yang dianggap benar dalam memandang, memikirkan, dan merasakan masalah-masalah tersebut. Jadi, budaya sekolah merupakan kreasi bersama yang dapat dipelajari dan teruji dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi sekolah dalam mencetak lulusan yang cerdas, terampil, mandiri dan bernurani.
Deal dan Kennedy: Mendefinisikan budaya sekolah sebagai keyakinan dan nilai-nilai milik bersama yang menjadi pengikat kuat kebersamaan mereka sebagai warga suatu masyarakat. Jika definisi ini diterapkan di sekolah, sekolah dapat saja memiliki sejumlah budaya dengan satu budaya dominan dan sejumlah budaya lainnya sebagai subordinasi. Sejumlah keyakinan dan nilai disepakati secara luas di sekolah, sejumlah kelompok memiliki kesepakatan terbatas di kalangan mereka tentang keyakinan dan nilainilai. Keadaan ini tidak menguntungkan, jika antara nilai-nilai dominan dan nilai-nilai subordinasi itu tidak sejalan atau bahkan bertentangan dengan membangun suatu masyarakat sekolah pro belajar atau membangun sekolah yang bermutu.
Artikel referensi terkait lainnya:
- Pengertian Tradisi dan Perbedaannya dengan Budaya
- Pengertian Budaya dan Kebudayaan: Memahami Esensi dan Perbedaannya
Kesimpulan
Jadi budaya sekolah dapat diartikan sebagai kualitas internal-latar, lingkungan, suasana, rasa, sifat dan iklim yang dirasakan oleh seluruh orang. Budaya sekolah merupakan budaya organisasi dalam konteks persekolahan, sehingga budaya sekolah kurang lebih sama dengan budaya organisasi pendidikan.
Budaya sekolah dapat diartikan juga sebagai kualitas kehidupan sebuah sekolah yang tumbuh dan berkembang berdasarkan spirit dan nilai-nilai sebuah sekolah. Biasanya budaya sekolah ditampilkan dalam bentuk bagaimana kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya bekerja, belajar dan berhubungan satu sama lainnya sehingga menjadi tradisi sekolah
Budaya sekolah dipandang sebagai eksistensi suatu sekolah yang terbentuk dari hasil mempengaruhi antara tiga faktor, yaitu sikap dan kepercayaan, norma-norma, dan hubungan antara individu sekolah.